Selasa, 17 Mei 2011

applikasi teracopy.exe

haduuuuhh bosen nih,
dari pada gak tau mau ngapain mending berbagi hal positif ^^
sapa tau aja dapet pahala.
kali ini mau berbagi aplikasi yg muanteeeepp.. hehehe
nama aplikasinya teracopy.
teracopy itu apa? waduuuuhhh,dari namanya udah ketauan tera'copy', masa sih gak tau copy.. zzzzzz

kita langsung aja ke TKP
kalian dapat download aplikasi ini di : http://www.4shared.com/file/VfNGL12q/teracopy.html
nah setelah download di instal deh tuh, tau gak cara instalnya? kalo gak tau klik 2x aja tuh file trus ikuti langkah selanjutnya.

nah fungsi aplikasi ini untuk sedikit membantu teman2 semua dalam mempercepat peng.copy.an segala macam file.^^



orang yang baik selalu meninggalkan jejak,walau hanya coment sepatah 2 patah kata.

Senin, 09 Mei 2011

Wahai Ukhti

Ukhti�
Bukan dari tulang ubun engkau dicipta,
sebab bahaya menjadikanmu dalam sanjung dan puja;
tak juga dari tulang kaki,
sebab nista menjadikanmu diinjak dan diperbudak.
Tetapi dari tulang rusuk kiri,
dekat ke hati untuk dicintai,
dekat dengan lengan untuk dilindungi.

Ukhti�
Banyak hal yang indah memang memerlukan waktu yang tak singkat,
dan penantian yang tak pasti.
Akan tetapi, percayalah!
Walaupun menunggu membutuhkan pengharapan,
Namun tetap menjanjikan satu hal yang tak dapat seorang pun bayangkan.

Ukhti�
Bunga mawar tak mekar dalam semalam,
namun bisa layu dalam sedetik.
Kota Palestina tak dibangun dalam sehari,
namun bisa hancur dalam sekejap.
Perkawinan tak dirajut dalam pertimbangan sesaat,
namun bisa saja musnah, juga dalam sesaat..!

Ukhti�
Haruskah terus tetap menunggu di tengah usia yang semakin senja?
Jawabannya ada pada diri engkau.
Pastinya, menunggu mempunyai suatu tujuan yang mulia dan misterius.
Menguji kadar iman dan takwa, belajar meniti sabar dan ridha.
Seribu kali gagal, seribu satu kali mengulangi.
Namun, menyegerakan untuk menyempurnakan separuh agama juga tak kalah mulia.

Ukhti�
Janganlah engkau sampai kehilangan jati diri dalam proses penantian itu.
Jikalau ingin berlari, belajarlah berjalan dahulu.
Jikalau ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu.
Jikalau ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.
Tentunya, tetap lebih baik menunggu ikhwan yang tepat.
Ikhwan yang engkau inginkan,
Ikhwan yang engkau idamkan.
Meski ia tidaklah secerdas Ali ra,
tidaklah semulia Muhammad ra,
tidaklah setegar Ibrahim ra source:member of muslimah solehah,,,


sumber : http://www.facebook.com/home.php#!/note.php?note_id=10150277174588082

KISAH MENARIK BOCAH AMERIKA YANG MASUK ISLAM

Rasulullah saw bersabda: ”Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari)

Kisah bocah Amerika ini tidak lain adalah sebuah bukti yang membenarkan hadits tersebut di atas.

Alexander Pertz dilahirkan dari kedua orang tua Nasrani pada tahun 1990 M. Sejak awal ibunya telah memutuskan untuk membiarkannya memilih agamanya jauh dari pengaruh keluarga atau masyarakat. Begitu dia bisa membaca dan menulis maka ibunya menghadirkan untuknya buku-buku agama dari seluruh agama, baik agama langit atau agama bumi. Setelah membaca dengan mendalam, Alexander memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Padahal ia tak pernah bertemu muslim seorangpun.

Dia sangat cinta dengan agama ini sampai pada tingkatan dia mempelajari sholat, dan mengerti banyak hukum-hukum syar’i, membaca sejarah Islam, mempelajari banyak kalimat bahasa Arab, menghafal sebagian surat, dan belajar adzan.

Semua itu tanpa bertemu dengan seorang muslimpun. Berdasarkan bacaan-bacaan tersebut dia memutuskan untuk mengganti namanya yaitu Muhammad ’Abdullah, dengan tujuan agar mendapatkan keberkahan Rasulullah saw yang dia cintai sejak masih kecil.

Salah seorang wartawan muslim menemuinya dan bertanya pada bocah tersebut. Namun, sebelum wartawan tersebut bertanya kepadanya, bocah tersebut bertanya kepada wartawan itu, ”Apakah engkau seorang yang hafal Al Quran ?”

Wartawan itu berkata: ”Tidak”. Namun sang wartawan dapat merasakan kekecewaan anak itu atas jawabannya.

Bocah itu kembali berkata , ”Akan tetapi engkau adalah seorang muslim, dan mengerti bahasa Arab, bukankah demikian ?”. Dia menghujani wartawan itu dengan banyak pertanyaan. ”Apakah engkau telah menunaikan ibadah haji ? Apakah engkau telah menunaikan ’umrah ? Bagaimana engkau bisa mendapatkan pakaian ihram ? Apakah pakaian ihram tersebut mahal ? Apakah mungkin aku membelinya di sini, ataukah mereka hanya menjualnya di Arab Saudi saja ? Kesulitan apa sajakah yang engkau alami, dengan keberadaanmu sebagai seorang muslim di komunitas yang bukan Islami ?”

Setelah wartawan itu menjawab sebisanya, anak itu kembali berbicara dan menceritakan tentang beberapa hal berkenaan dengan kawan-kawannya, atau gurunya, sesuatu yang berkenaan dengan makan atau minumnya, peci putih yang dikenakannya, ghutrah (surban) yang dia lingkarkan di kepalanya dengan model Yaman, atau berdirinya di kebun umum untuk mengumandangkan adzan sebelum dia sholat. Kemudian ia berkata dengan penuh penyesalan, ”Terkadang aku kehilangan sebagian sholat karena ketidaktahuanku tentang waktu-waktu sholat.”

Kemudian wartawan itu bertanya pada sang bocah, ”Apa yang membuatmu tertarik pada Islam ? Mengapa engkau memilih Islam, tidak yang lain saja ?” Dia diam sesaat kemudian menjawab.

Bocah itu diam sesaat dan kemudian menjawab, ”Aku tidak tahu, segala yang aku ketahui adalah dari yang aku baca tentangnya, dan setiap kali aku menambah bacaanku, maka semakin banyak kecintaanku”.

Wartawab bertanya kembali, ”Apakah engkau telah puasa Ramadhan ?”

Muhammad tersenyum sambil menjawab, ”Ya, aku telah puasa Ramadhan yang lalu secara sempurna. Alhamdulillah, dan itu adalah pertama kalinya aku berpuasa di dalamnya. Dulunya sulit, terlebih pada hari-hari pertama”. Kemudian dia meneruskan : ”Ayahku telah menakutiku bahwa aku tidak akan mampu berpuasa, akan tetapi aku berpuasa dan tidak mempercayai hal tersebut”.

”Apakah cita-citamu ?” tanya wartawan

Dengan cepat Muhammad menjawab, ”Aku memiliki banyak cita-cita. Aku berkeinginan untuk pergi ke Makkah dan mencium Hajar Aswad”.

”Sungguh aku perhatikan bahwa keinginanmu untuk menunaikan ibadah haji adalah sangat besar. Adakah penyebab hal tersebut ?” tanya wartawan lagi.

Ibu Muhamad untuk pertama kalinya ikut angkat bicara, dia berkata : ”Sesungguhnya gambar Ka’bah telah memenuhi kamarnya, sebagian manusia menyangka bahwa apa yang dia lewati pada saat sekarang hanyalah semacam khayalan, semacam angan yang akan berhenti pada suatu hari. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa dia tidak hanya sekedar serius, melainkan mengimaninya dengan sangat dalam sampai pada tingkatan yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain”.

Tampaklah senyuman di wajah Muhammad ’Abdullah, dia melihat ibunya membelanya. Kemudian dia memberikan keterangan kepada ibunya tentang thawaf di sekitar Ka’bah, dan bagaimanakah haji sebagai sebuah lambang persamaan antar sesama manusia sebagaimana Tuhan telah menciptakan mereka tanpa memandang perbedaan warna kulit, bangsa, kaya, atau miskin.

Kemudian Muhammad meneruskan, ”Sesungguhnya aku berusaha mengumpulkan sisa dari uang sakuku setiap minggunya agar aku bisa pergi ke Makkah Al-Mukarramah pada suatu hari. Aku telah mendengar bahwa perjalanan ke sana membutuhkan biaya 4 ribu dollar, dan sekarang aku mempunyai 300 dollar.”

Ibunya menimpalinya seraya berkata untuk berusaha menghilangkan kesan keteledorannya, ”Aku sama sekali tidak keberatan dan menghalanginya pergi ke Makkah, akan tetapi kami tidak memiliki cukup uang untuk mengirimnya dalam waktu dekat ini.”

”Apakah cita-citamu yang lain ?” tanya wartawan.

“Aku bercita-cita agar Palestina kembali ke tangan kaum muslimin. Ini adalah bumi mereka yang dicuri oleh orang-orang Israel (Yahudi) dari mereka.” jawab Muhammad

Ibunya melihat kepadanya dengan penuh keheranan. Maka diapun memberikan isyarat bahwa sebelumnya telah terjadi perdebatan antara dia dengan ibunya sekitar tema ini.

Muhammad berkata, ”Ibu, engkau belum membaca sejarah, bacalah sejarah, sungguh benar-benar telah terjadi perampasan terhadap Palestina.”

”Apakah engkau mempunyai cita-cita lain ?” tanya wartawan lagi.

Muhammad menjawab, “Cita-citaku adalah aku ingin belajar bahasa Arab, dan menghafal Al Quran.”

“Apakah engkau berkeinginan belajar di negeri Islam ?” tanya wartawan

Maka dia menjawab dengan meyakinkan : “Tentu”

”Apakah engkau mendapati kesulitan dalam masalah makanan ? Bagaimana engkau menghindari daging babi ?”

Muhammad menjawab, ”Babi adalah hewan yang sangat kotor dan menjijikkan. Aku sangat heran, bagaimanakah mereka memakan dagingnya. Keluargaku mengetahui bahwa aku tidak memakan daging babi, oleh karena itu mereka tidak menghidangkannya untukku. Dan jika kami pergi ke restoran, maka aku kabarkan kepada mereka bahwa aku tidak memakan daging babi.”

”Apakah engkau sholat di sekolahan ?”

”Ya, aku telah membuat sebuah tempat rahasia di perpustakaan yang aku shalat di sana setiap hari” jawab Muhammad

Kemudian datanglah waktu shalat maghrib di tengah wawancara. Bocah itu langsung berkata kepada wartawan,”Apakah engkau mengijinkanku untuk mengumandangkan adzan ?”

Kemudian dia berdiri dan mengumandangkan adzan. Dan tanpa terasa, air mata mengalir di kedua mata sang wartawan ketika melihat dan mendengarkan bocah itu menyuarakan adzan.

pas lagi asyik2 googlingan aku liat tulisan ini ternyata seruuuu hehehe
makanya aku shared disini.. sumber nya tuh dari link di bawah ini
http://www.dikutip.com/2010/10/kisah-menarik-bocah-amerika-yang-masuk.html

Agar tidak dapat email notifikasi facebook

Ada beberapa temen yang nanya cara supaya nggak dapet email notif facebook yang seabrek-abrek, tanpa perlu ganti email. Daripada jawab pertanyaan yang sama berkali-kali, mending dipost ja disini...

Dengan harapan temen-temen yang tadi nanya belum ketemu jawabannya,amin ;) . Gw buatlah postingan kali ini. Sorry buat yg nunggu (kalo ada!), baru inget pas buka fesbuk soalnya... So, check these steps:

1. Pastiin udah login ke facebook kalian masing2

2. Langsung aja klik icon notifikasinya, terus klik Lihat semua pemberitauan / See all notification..(Lihat gambarnya..)


3. Begitu masuk halaman notif, klik Notification Settings. (gambarnya masih sama yg no.2)

4. Nah muncul deh checkbox bederet-deret. Kita bisa milih, notifikasi apa aja yg mau kita terima di email. Kalo keukeuh nggak mo terima email sama sekali, di uncheck aja semuanya pastiin nggak ada yg di ceklis. Kalo udah, klik save changes / Simpan perubahan.


udah, gitu aja. Gampang ya??

Ohya, dibawah tombol simpan perubahan ada tulisan, "Bahkan jika semua email notif kamu matikan, kami tetap akan mengirim email pemberitahuan tentang akunmu"

Nggak mau juga terima tu email???!! tutup ja akun fesbuk lo. B)




PS: Buat yg udah tau, skip aja. Yg belum tau, mo skip jg boleh..

sumber : http://www.facebook.com/home.php#!/note.php?note_id=10150167828704071